Lihatlah teman,
Lihat Sekitarmu itu.
Sekumpulan pecundang,
Yang dunianya direnggut paksa modernnya jaman.
Aku memang tak seperti dia,
Tak serupa seperti dia Si Anjing Liar Dari Jogjakarta.
Yang lantang bersuara dalam pena,
Yang kerap tegas menggoreskan kata demi kata.
Namun aku tidak seperti mereka,
Yang kebebasannya direnggut paksa oleh gadget canggih itu.
Yang bahkan tuk membelinya,
Kerap kali memaksa dan menyakiti hati orang tuanya.
Hey teman,
Lihat kita disini,
Lihat semua ketidakpunyaan dan kekurangan ini.
Namun kau harus bersyukur teman,
Ya,
Syukuri semua senyum tulus kita ini.
Tidak seperti mereka yang munafik,
Tidak seperti mereka,
Seluruh kebebasannya terbelenggu mati.
Ahh,
Akupun dibangunkan cahaya timur itu.
Ternyata semua hanya mimpi,
Akupun bersyukur hari ini pun tetap sama,
Lingkunganku belum terjamah modernnya jaman,
Dan akupun tersadar lalu tersenyum.
#RintikHujan
Read More
Lihat Sekitarmu itu.
Sekumpulan pecundang,
Yang dunianya direnggut paksa modernnya jaman.
Aku memang tak seperti dia,
Tak serupa seperti dia Si Anjing Liar Dari Jogjakarta.
Yang lantang bersuara dalam pena,
Yang kerap tegas menggoreskan kata demi kata.
Namun aku tidak seperti mereka,
Yang kebebasannya direnggut paksa oleh gadget canggih itu.
Yang bahkan tuk membelinya,
Kerap kali memaksa dan menyakiti hati orang tuanya.
Hey teman,
Lihat kita disini,
Lihat semua ketidakpunyaan dan kekurangan ini.
Namun kau harus bersyukur teman,
Ya,
Syukuri semua senyum tulus kita ini.
Tidak seperti mereka yang munafik,
Tidak seperti mereka,
Seluruh kebebasannya terbelenggu mati.
Ahh,
Akupun dibangunkan cahaya timur itu.
Ternyata semua hanya mimpi,
Akupun bersyukur hari ini pun tetap sama,
Lingkunganku belum terjamah modernnya jaman,
Dan akupun tersadar lalu tersenyum.
#RintikHujan